Selasa, 06 April 2010

Desa Panyindangan, Tajursindang, dan Sindanglaya

KONDISI UMUM WILAYAH
Panyindangan
Desa Panyindangan merupakan desa terluas di kecamatan Sukatani Kabupaten Purwakarta. Luas desa ini, yaitu 1,853 Ha. Luas wialayah daratan yaitu 1.425,5 Ha dan persawahan seluas 371 Ha. Kondisi desa ini dikelilingi oleh bukit dan pegunungan, di sepanjang jalan desa banyak ditemukan hutan yang terdapat pohon-pohon bamboo.
Kondisi Geografis
Batas-batas desa Panyindangan :
 Batas Utara : Waduk Jatiluhur, Kecamatan Jatiluhur
 Batas Selatan : Desa Pasanggrahan dan Sukamulya, Kecmatan Tegalwaru
 Batas Barat : Waduk Jatiluhur, Kecamatan Jatiluhur
 Batas Timur : Desa Sindanglaya, Kecamatan Sukatani
1. Keadaan Tanah, Penggunaan Tanah dan Air
Keadaan tanah di desa Panyindangan ini yaitu asam tinggi, liat tinggi dan podsolik merah kuning. Tanah yang melewati 100 m dari gunung, keadaannya tidak subur. Lahan-lahan yang tersedia digunakan sistem sawah tadah hujan, hutan bamboo dan untuk lahan perkebunan.
Di desa Panyindangan ini air bersih jarang ditemukan karena tanah kering dan sumber air yang sedikit. Air-air yang diperoleh warga diperoleh dari pegunungan dan sumur yang digali. Untuk itu masalah air menjadi masalah terbesar yang dihadapi petani di desa ini.


Peternakan/Perikanan/Pertanian
 Peternakan
Masyarakat Panyindangan banyak yang beternak ayam, kambing, sapi dan kerbau. Para peternakdi desa ini hanya memiliki sedikit pengetahuan, sehingga pemeliharaannya pun tidak sesuai dengan atura-aturan yang ada.
 Perikanan
Batas geografis desa Panyindangan yang berdekatan dengan waduk Jatiluhur sangant memperngaruhi kehidupan ekonomi masyarakat. Panyindangan. Sebagian masyarakat yang bekerja sebagai pegawai yang bertugas mengontrol keadaan ikan di keramba jaring apung dan menjadi Bandar ikan. Kehidupan ekonomi para pegawai yang bekerja di waduk jatiluhur lebih maju dibandingkan dengan masyarakat sekitar yang pekerjaannya sebagai petani dan pedagang.
Hasil pengamatan di desa Panyindangan, ikan-ikan yang dipelihara yaitu ikan nila, patin, mas dan bawal, Kualitas air yang sangat buruk menjadi salah satu faktor mengapa banyak masyarakat yang tidak beralih ke pembudidayaan ikan.
 Pertanian
Tanah di desa Panyindangan ini kurang subur sehingga hasil pertaniannya pun tidak berkualitas baik. Luas pesawahan yang terdapat di desa ini yaitu seluas 371 Ha. Panen yang dilakukan setiap50 Hektar. Hasil panen dijual pada tengkulak desa. Padi yang dihasilkan di desa ini yaitu padi gogo dan padi sawah. Sistem pertaniannya menggunakan sistem tadah hujan, dimana panen dilakukan 1 tahun sekali. Tanah di desa ini adalah tanah podzolik yang bertipe liat 2:1, tetapi sebagian masih termasuk tanah regolith yang tidak kaya bahan organic.
Kependudukan
Jumlah penduduk 5.314 jiwa dan terdapat 1.339 keluarga.
 Jumlah RTM : 1,860
 Jumlah yang tidak atau belum sekolah : 1.218 jiwa
 Jumlah penduduk laki-laki : 2,734 jiwa
 Jumlah penduduk perempuan : 2.560 jiwa
Sarana/Prasarana
 Pendidikan
Jumlah sekolah di desa Panyindangan terdiri dari SD 4 buah, yaitu SD 1 Panyindangan terletak di RW 1, SD 2 terletak di RW 07 Tegalmalaka, SD 3 terletak di RE 6 Citerbang dan SD 4 Panyindangan di Panunggal. Jumlah SLTP adalah 1 (satu atap) 2 (terbuka). Madrasah 6 sekolah.
 Peribadatan
Jumlah mesjid jami’ : 11 mesjid
Jumlah mushalla : 37
Jumlah mushalla majelis ta’lim : 12
 Kesenian
Tari-tarian yang sering diperagakan adalah tari jaipong. Adapun alat musik yang dipakai keyboard (organ tunggal) dan grup musik yang berasal dari Citerbang.
 Fasilitas Olahraga
Fasilitas olahraga terdapat 2 buah lapangan sepakbola dan 9 buah lapangan voli.
 Kepemudaan
Kegiatan-kegiatan kepemudaan yaitu ronda malamdan permaian sepakbola dan voli.
 Kesehatan
Sarana kesehatan berupa seperti puskesmas pembantu dan posyandu tidak tersedia
 Keluarga Berencana
Alat-alat Keluarga Berencana yang dipakai masyarakat adalah pil KB, suntik dan kondom.
 Peranan Wanita
Peranan wanita yang nyata pada kegiatan-kegiatan pengajiandan acara-acara tertentu seperti serah terima jabatan, perkawinan, sunatan dan rajaban.
 Transportasi
Transportasi yang sering digunakan adalah ojek dan mobil pick up
 Komunikasi
Sebagian masyarakat telah mengenal GPRS. Alat komunikasi tradisional yang digunakan adalah lesung yang terdapat di sebagian pos kamling.
 Informasi
Media informayang digunakan masyarakat adalah televise. Media lain yang sering digunakan adalah papan informasi yang ada dib alai desa.
 PKL (Pedagang Kaki Lima)
Pedagang kaki lima yang terdapat di desa Panyidangan adalah warung, pedagang bakso, pedagang nasi, es krim.
 Industri
Industri yang terdapat di desa Panyidangan ialah industri pembuatan perahu dan industri penggilingan gabah.

Tajur Sindang
LUAS BATAS WILAYAH
a. Luas Desa / Kelurahan : 808,480 Ha
b. Batas Wilayah :
• Sebelah Utara : Danau Jatiluhur
• Sebelah Selatan : Desa Sukamaju
• Sebelah Barat : Desa Sindanglaya
• Sebelah Timur : Desa Cibinong
KONDISI GEOGRAFIS
Tinggi Tempat dari permukaan Laut : 3500 M
Curah Hujan Rata-rata per Tahun : 3500-5000 Mm
KESUBURAN TANAH
Sangat Subur -
Subur -
Sedang 500 Ha
Tidak Subur/Kritis 508,480 Ha
Jumlah 808,480 Ha
KONDISI AIR
Masyarakat Tajursindang menggunakan air selain untuk kebutuhan sehari-hari juga sebagai sarana irigasi dan perikanan darat. Sumber air yang digunakan untuk irigasi berasal dari danau, sungai dan mata air.
PETERNAKAN
Hewan ternak yang berada di Desa Tajursindang seperti :
1. Kerbau : 100 ekor
2. Sapi : 100 ekor
3. Kuda : -
4. Babi : -
5. Kambing : 250 ekor
6. Domba : 200 ekor
7. Ayam : 5000 ekor
8. Itik/Bebek : 400 ekor
9. Angsa : 20 ekor


HASIL TANGKAPAN / PERIKANAN DARAT
Danau 50 ton/tahun
Sungai 0,5 ton/tahun
Tambak -
Kolam 100 ton/tahun
Sawah Minapadi 0,5 ton/tahun

KEPENDUDUKAN
Data Kependudukan Tajursindang meliputi jumlah penduduk pria, wanita,kepala keluarga,tingkat kepadatan/km², jumlah penduduk berdasarkan umur, berdasarkan mata pencaharian, pendidikan, dan agama serta adat istiadat masyarakat. Dan data lebih lengkapnya sebagai berikut :
a. Jumlah penduduk seluruhnya : 4483 Jiwa
b. Jumlah Kepala Keluarga (KK) : 1316 KK

Sindanglaya
Kondisi Geografis
Desa Sindanglaya merupakan desa yang terletak di wilayah Kecamatan Sukatani Kabupaten Purwakarta Jawa Barat.
Luas Wilayah
Luas Kelurahan : 836,5 ha
Keadaaan Tanah, Penggunaan Tanah dan Kondisi Air
• Tanah sawah : 175 ha
• Tanah kering : 257 ha
• Tanah perkebunan : 50 ha
• Tanah fasilitas umum : 87,5 ha
• Hutan produksi : 267 ha
• Pemukiman : 103 ha
• Lapangan : 7 ha
• Perkantoran pemerintah : 0,5 ha
• Lain – lainnya : 76 ha
Potensi Air
• Mata air : 8 unit
• Sumur gali : 500 unit
• Sungai : 2 buah
Peternakan dan Perikanan
• Sapi : 700 ekor
• Kerbau : 400 ekor
• Ayam : 20.000 ekor
• Bebek : 11.000 ekor
• Kambing : 6000 ekor
• Domba : 8000 ekor
• Ikan mas : 4000 ton/tahun
• Nila : 14000 ton/tahun
• Jambal : 1500 ton/tahun
Pertanian
• Ubi kayu : 2 ton/tahun
• Durian : 0,5 ton/tahun
• Pisang : 1,5 ton/tahun
• Kelapa : 5 ton/tahun

Kependudukan
• Laki-laki : 1998 orang
• Perempuan : 1930 orang
• Kepala Keluarga : 792 KK

Berdasarkan Pendidikan
• Belum sekolah : 276 orang
• Tidak sekolah : 198 orang
• Tidak tamat SD : 200 orang
• Tamat SD : 2656 orang
• SLTP : 447 orang
• SLTA : 139 orang
• Akademi : 11 orang
• Sarjana : 10 orang

Berdasarkan Mata Pencaharian
• Pegawai Negeri Sipil : 16 orang
• Petani : 432 orang
• Buruh tani : 176 orang
• Swasta : 53 orang
• Pengrajin : 33 orang
• Pedagang : 148 orang
• Nelayan : 19 orang
• Sopir : 7 orang

Sarana/Prasarana
Sarana dan prasarana pendidikan yang dimiliki yaitu 2 unit sekolah dasar (SD) dengan jumlah guru 18 orang dan jumlah murid 645 orang serta sebuah SMP dengan jumlah guru 25 orang dan jumlah murid 280 orang. Jumlah lembaga pendidikan dan keagamaan yang tersedia sebanyak 12 unit, dengan jumlah peserta didik 400 orang dan jumlah pengajar 15 orang.
Sarana dan prasaran peribadatan yang dimiliki desa ini adalah 5 unit madrasah dan 9 unit mesjid yang tersebar di berbagai RW dan RT desa Sindanglaya, antara lain : Ciparang. Cikerak, Tajur dan Serang.
Desa Sindanglaya memiliki prasarana trnsportasi darat berupa jalan aspal dimana 2,5 km dalam keadaan baik dan 1,5 dalam keadaan rusak, jalan makadam dengan kondisi 1,5 km baik dan 3,5 km rusak, serta jalan tanah sepanjang 2 km yang kondisinya dalam keadaan rusak. Transportasi darat berupa jalan antar desa : jalan aspal 500 m, jalan makadam 2,5 km dan jalan tanah 200 m.
Desa Sindanglaya mempunyai jembatan desa berupa jambatan beton 1 unit kondisi baik dan jembatan besi kondisi rusak. Jembatan antar desa berupa jembatan beton 1 unit kondisi baik. Sarana transportasi yang ada yaitu pangkalan ojeg sebanyak 3 unit dengan jumlah ojeg 60 unit dan terdapat truk umum 15 buah. Sarana transportasi sungai: perahu motor 13 buah dan perahu tanpa motor 25 buah.
Prasarana Komunikasi yang ada di desa Sindanglaya adalah kepemilikan radio sebanyak 186 unit dan kepemilikan televisi 378 unit.
Prasarana air bersih yang ada di desa ini adalah 348 sumur gali, 10 mata air, 100 mck, dengan penggunaan air sumur gali 470 kk, penggunaan mata air 258 kk, penggunaan MCK 401 kk dan penggunaan air sungai 50 kk.
Prasarana pemerintahan yang dimiliki desa ini yaitu sebuah balai desa, satu unit komputer, satu mesin tik, sembilan buah meja, 41 kursi, tiga buah lemari arsip, dua buah kendaraan dinas.
Desa sindanglaya juga memiliki prasarana olahraga berupa lapangan sepak bola sebanyak dua buah, meja pingpong dua buah dan lapangan volli lima buah. Prasarana kesehatan yanga dimiliki yaitu puskesmas pembantu sebanyak satu buah, tujuh dukun terlatih serta seorang bidan desa. Dalam hal prasarana

* Sumber LPPM UNPAD

1 komentar:

  1. SARI

    Daerah penelitian terletak di daerah Pasir Munjul dan sekitarnya, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat. Secara geografis, daerah penelitian berada pada koordinat antara 107°25’00” – 107°26’40” BT dan 06°37’22’’ – 06°39’10’’ LS dengan luas daerah penelitian 9 km2.
    Daerah penelitian terletak di perbatasan antara Zona Antiklinorium Bogor dan Zona Gunung api Kuarter. Geomorfologi daerah penelitian, berdasarkan klasifikasi Lobeck (1939), dapat dibagi menjadi tiga satuan, yaitu Satuan Perbukitan Endapan Volkanik, Satuan Lembah Antiklin dan Satuan Perbukitan Homoklin. Pola aliran sungai yang berkembang pada daerah penelitian adalah dendritik dan subdendritik. Tahapan geomorfik daerah penelitian secara umum adalah muda menuju dewasa.
    Stratigrafi daerah penelitian berdasarkan penamaan satuan batuan tidak resmi terdiri dari
    empat satuan batuan. Satuan Batulempung merupakan satuan tertua di daerah penelitian, berumur Miosen Akhir, dengan lingkungan pengendapan laut dalam (pada zona batial atas atau pada kedalaman berkisar 182,8 m-457,2 m). Satuan Aluvial Tua dengan lingkungan pengendapan darat terendapkan secara tidak selaras di atas Satuan Batulempung. Satuan Tufa terendapkan secara tidak selaras di atas Satuan Aluvial Tua dan Satuan Batulempung, yang dinterpretasi merupakan produk hasil aktivitas orogenesa Plio-Plistosen Pulau Jawa, dengan lingkungan pengendapan darat. Satuan Batuan Terobosan berupa andesit menerobos secara diskordan satuan-satuan batuan yang lebih tua di daerah penelitian.
    Struktur geologi yang berkembang pada daerah penelitian adalah jurus dan kemiringan perlapisan yang membentuk perlipatan berupa antiklin. Sumbu perlipatan berarah relative timurlaut-baratdaya dan berada pada anak Sungai Cigarugak bagian utara.
    Longsoran Pasir Munjul merupakan suatu rangkaian paleolandslide yang membuka secara umum ke arah lembah Sungai Cigarugak pada timurlaut daerah penelitian. Tipe longsoran ini menurut klasifikasi Varnes (1978 dalam Dikau dkk., 1996) adalah tipe gelinciran rotasional suksesif (successive rotational slide) yang memiliki dimensi sumbu panjang 1,35 km dan sumbu pendek 1,2 km, dengan kedalaman bidang gelincir 9 hingga 22 m. Faktor-faktor penyebab longsoran Pasir Munjul terdiri atas dua golongan, yaitu faktor-faktor yang menyebabkan kenaikan tegasan geser (shear stress) berupa pengurangan penyangga lateral, penambahan tegangan pada batuan serta tanah dan peningkatan kadar air dalam batuan dan tanah. Faktor- faktor yang menyebabkan penurunan kekuatan geser (shear strength) berupa infiltrasi air hujan dan proses pelapukan. Alternatif penanggulangan terhadap longsoran Pasir Munjul antara lain pelandaian lereng, pemasangan beton semprot, pembuatan saluran drainase dan pemasangan patok besi.

    BalasHapus